Subscribe:

Senin, 12 Desember 2011


Unsur-unsur Seni Rupa
Unsur – Unsur Seni Rupa
Yang dimaksud unsur – unsur seni rupa ialah semua bagian yang mendukung terwujudnya suatu karya seni rupa.

Unsur – unsur seni rupa itu dibedakan atas :
- Unsur Fisik (visual) yaitu unsur yang dapat dipahami secara visual seperti garis, bidang, bentuk, tesktur, nada (gelap terang), dan warna
- Unsur Psikis (Psikolosi) yaitu unsur yang tidak dapat pahami secara visual, tetapi hanya dapat dirasakan saja seperti emosi, pikiran, pandangan, gagasan, karakter dll.

Untuk kepentingan analisis atau kritik seni pembahasan unsur Seni Rupa atau lebih lazim disebut sebagai Unsur Rupa atau Unsur Desain memang perlu dilakukan beberapa sumber, terkadang menyebut unsur rupa berbeda, akan tetapi dapat ditarik kesimpulan pada dasarnya unsur rupa adalah Garis, Raut, Warna, Tekstur, Ruang dan Gelap Terang.
Bagi sekelompok orang yang memandang sesuatu secara holistik mungkin tidak akan tertarik pada pembahasan tentang unsur, oleh karena unsur merupakan bagian terkecil dari sesuatu yang membentuk kesatuan sistem. Bagi kelompok ini akan lebih tertarik pada prinsip-prinsipnya, apakah  karya seni rupa itu  secara keseluruhan enak di lihat atau tidak. Namun bagi kelompok atau orang yang berfikiran prakmatis, formal, atau struktural akan mengatakan enak tidaknya suatu karya Seni Rupa itu dinikmati adalah adanya unsur-unsur yang membentuknya.
Untuk kepentingan analisis atau kritik seni pembahasan unsur Seni Rupa atau lebih lazim disebut sebagai Unsur Rupa atau Unsur Desain memang perlu dilakukan beberapa sumber, terkadang menyebut unsur rupa berbeda, akan tetapi dapat ditarik kesimpulan pada dasarnya unsur rupa adalah Garis, Raut, Warna, Tekstur, Ruang dan Gelap Terang.
A. GARIS
Garis merupakan unsur yang paling elementer di bidang Seni Rupa. Dengan hanya meletakkan posisi mata pensil di atas kertas dan selanjutnya digerakkan, maka jejak mata pensil itu akan menghasilkan garis. Oleh karenanya ada yang menyatakan bahwa garis adalah hubungan dua buah titik atau jejak titik-titik yang bersambungan atau berdempetan. Oleh karena itu garis dapat muncul secara rapi atau dapat juga muncul bergigi,  bintik-bintik dan sebagainya, arah garis dapat menimbulkan garis lurus, garis lengkung, garis zig-zag. dan garis dapat berposisi tegak, datar, dan melintang.
B. RAUT 
Raut adalah tampang, potongan, bentuk suatu objek. Raut dapat terbentuk dari unsur garis yang melingkup dengan keluasan tertentu sehingga membentuk bidang. Raut juga berarti perwujudan atau perawakan dari suatu objek, dalam hal ini raut berarti bangun, atau dalam pengertian lain raut sering dipahami atau dikenal sebagai bentuk atau bidang. Penampilan raut dapat berujud sebagai (1) Raut Geometris, seperti segi tiga, segi empat, lingkaran. (2) Raut Organik atau Biomorfis seperti raut yang terbentuk dari lengkungan-lengkungan bebas. (3) Raut Bersudut berarti raut yang terbentuk dengan banyak sudut atau berkontur garis zig-zag. (4) Raut Tak Beraturan, adalah jenis raut yang terbentuk secara kebetulan seperti tumpahan cat atau semburan cat dan sebagainya.
C. WARNA
Warna merupakan unsur rupa yang memberikan nusansa bagi terciptanya karya seni, dengan warna dapat ditampilkan karya seni rupa yang menarik dan menyenangkan. Melalui berbagai kajian dan eksperimen, jenis warna diklasifikasi ke dalam jenis Warna Primer, Warna Sekunder, Warna Tersier.
Warna Primer adalah warna yang tidak diperoleh dari pencampuran warna lain, warna pokok atau dengan kata lain warna yang terbebas dari unsur warna-warna lain. seperti ( merah, kuning, biru ).
Warna Sekunder adalah merupakan pencampuran dari dua warna Primer. misalnya warna biru campur warna kuning jadi warna hijau, warna biru campur warna merah jadi warna ungu atau violet, warna merah campur warna kuning jadi warna orange.
Warna Tersier Adalah pencampuran dari dua warna sekunder.
D. TEKSTURE
Tekstur adalah sifat atau kualitas nilai raba dari suatu permukaan, oleh karena itu tekstur bisa halus, licin, kasar, berkerut, dan sebagainya. Dalam tekstur visual boleh jadi kesan yang di tangkap oleh mata itu kasar akan tetapi sesungguhnya halus atau sebaliknya. Kita dapat menentukan halus kasarnya suatu permukaan juga dapat merasakan kualitas permukaan antara kertas, kain, kaca, batu, kayu. Sedangkan pada tektur semu kesan yang di tangkap oleh mata tidak sama dengan kesan yang di tangkap oleh perabaan.
E. RUANG
Dalam bidang seni rupa, unsur ruang adalah unsur yang menunjukkan kesan keluasan, kedalaman, cekungan, jauh dan dekat. Dua bidang yang sama jenisnya misalnya lingkaran, akan memberikan kesan yang berbeda jika ukuran ke dua lingkaran itu berbeda. Lingkaran besar akan memberi kesan luas sedangkan lingkaran kecil akan memberi kesan sempit. Jika ke dua lingkaran itu berimpit akan memberi kesan dekat akan tetapi jika diatur berjarak akan memberi kesan ruang yang jauh.
F. GELAP TERANG
Gelap terang berkaitan dengan cahaya, artinya bidang gelap berarti tidak kena cahaya dan yang terang adalah yang kena cahaya. Goresan pensil yang keras dan tebal akan memberi kesan gelap sementara goresan pensil yang ringan-ringan akan memberi kesan lebih terang. Gelap terang dalam gambar dapat dicapai melalui teknik arsir yaitu teknik mengatur jarak atau tingkat kerapatan suatu garis atau titik, semakin rapat akan menghasilkan kesan semakin gelap demikian sebaliknya.

Fungsi Seni Rupa

Berdasarkan tujuan perwujudan karya rupa, fungsi seni rupa dikategorikan atas :
http://www.fileden.com/files/2009/4/10/2398470/posrupa/fungsi.jpgKarya seni rupa ada yang memang dibuat si senimannya untuk dinikmati saja ada juga yang difungsikan sebagai pemanis pada benda-benda fungsional

( A ) Seri Rupa Murni (Fine Art)
Seri Rupa Murni, yakni karya seni rupa yang dibuat hanya untuk kepentingan estetis saja
lebih mementingkan kejujuran
faktor individu / karakter perseorangan lebih diutamakan
bebas bereksperimen atas media yang digunakan
berusaha menciptakan suatu hal/ kejutan-kejutan baru
bahkan faktor kegunaan diabaikanhttp://www.fileden.com/files/2009/4/10/2398470/posrupa/affandi.jpgkarya : (Alm) Affandi
sebebas apapun dalam berkarya, nilai estetika harus dipertimbangkan
( B ) Seni Rupa Terapan (Applied Art)
Seni Rupa Terapan, yakni karya rupa yang dibuat selain harus mempunyai nilai estetis, karya tersebut memiliki nilai kegunaan dalam kehidupan sehari-hari (seni pakai). Karya seni rupa terapan dikategorikan atas desain dan kerajinan.

(B).1 Desain
Dalam kesenirupaan desain dapat berarti karya sekaligus rancangan karya rupa berikutnya. http://www.fileden.com/files/2009/4/10/2398470/posrupa/desain.jpgdesain bisa berupa sketsa. Karya desain dibutuhkan ketelitian dan perhitungan yang sistematis agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan berbagai macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya. Akhir-akhir ini, proses (secara umum) juga dianggap sebagai produk dari desain, sehingga muncul istilah "perancangan proses".
Karya desain dalam seni rupa bisa berupa : desain arsitektur, desain interior-eksterior, desain produk, desain pakaian, desain produk, desain grafis, desain interface sebuah web, desain iklan visual, dan karya rancangan visual lainnya.

(B)2 Kerajinan
http://www.fileden.com/files/2009/4/10/2398470/posrupa/Kerajina.jpgKerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan(tangan) atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan). Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai.
Arti yang lain ialah usaha yang berterusan penuh semangat ketekunan, kecekalan, kegigihan, dedikasi dan berdaya maju dalam melakukan sesuatu perkara
Dan perlu kita cermati juga bahwa keunikan karya kerajinan bernilai lebih dibandingkan fungsinya.
Secara singkat kerajinan merupakan karya rupa terapan yang sebagian besar berupa benda hias dimana dalam proses pembuatannya dibutuhkan ketrampilan tangan.

fungsi seni rupa

Fungsi Seni
lomba poster
MATERI UJIAN SEKOLAH SENI BUDAYA ( SENI RUPA )
SMK Negeri 1 Kandeman/ Sigit Purnomo, S.Pd
Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta).
Sejalan dengan perkembangan jaman dan peradaban manusia maka berkembanglah juga kesenian. Seni menduduki fungsi-fungsi tertentu dalam kehidupan manusia terutama fungsi pemenuhan kebutuhan. Secara umum fungsi seni dapat dibagi menajdi 2 yakni fungsi individual dan fungsisosial.
A. FUNGSI INDIVIDU
1. Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik
Pada hakekatnya manusia adalah mahkluk homofaber yang mempunyai kecakapan untuk apresiasi pada keindahan dan pemakaian benda-benda. Seni terapan memang mengacu pada pemuasan kebutuhan fisik sehingga segi kenyamanan menjadi hal penting. Sebagai contoh seni bangunan, seni furniture, seni pakaian/ textile, seni kerajinan dlll.
2. Fungsi pemenuhan kebutuhan emosional
Seseorang memiliki sifat yang berbeda-beda dengan manusia lain. Pengalaman hidup sesorang sangatlah mempengaruhi sisi emosional/ perasaaanya. Contoh perasaan sedih, letih-lelah, gembira, iba, kasihan, benci, cinta dlll. Manusia dapat merasakan semua itu dikarenakan di dalam dirinya terkandung dorongan emosional yang merupakan situasi kejiwaan pada setiap manusia normal. Untuk memenuhi kebutuhan emosiaonal manusia memerlukan dorongan dari luar dirinya yang bersifat menyenangkan, memuaskan kebutuhan batinnya. Sebagai sontoh karena kegiatan dan rutinitas sehari- hari maka manusia mengalami keletihan sehingga memerlukan rekreasi misalnya menonton hiburan teater, menonton film di bioskop, konser, pameran seni rupa dll. Seseorang yang memiliki pengalaman estetikanya lebih banyak maka ia akan memiliki kepuasan yang lebih banyak pula. Sedangkan seniman adalah sesorang yang mampu mengapresiasikan pengalaman dan perasaaannya dalam sebuah karya seni yang diciptakannya. Hal itu juga diyakini olehnya sebagai sarana memuaskan kebutuhan emosiaonal dirinya.
B. FUNGSI SOSIAL
1. Fungsi Sosial Seni di bidang Rekreasi
Kejenuhan sesorang karena aktivitasnya sehari-hari membuat sesorang membutuhkan penyegaran diri misalnya diwaktu hari libur mengunjungi tepat-tempat rekreasi obyek wisata (rekreasi alam).Seni juga dapat dijadikan sebagai benda rekreasi misalnya seni teater, pagelaran musik, pameran lukisan, pameran bonsai. Seni sebagai benda rekreasi adalah seni yang mampu menciptakan suatu kondisi tertentu yang bersifat penyegaran dan pembaharuan dari kondisi yang telah ada. Di era globaliasai ini kehadiran seni menadapatkan perhatian yang sangat serius dari banyak pihak (terkait dengan kebutuhan dan nilai ekonomi/ bisnis )
2. Fungsi Sosial Seni di bidang Komunikasi
Pada hakekatnya setiap orang berkomunikasi dengan masnusia lain menggunkan bahasa karena merupakan sarana yang paling efektif, mudah dan cepat untuk dimengerti. Namun begitu bahasa memiliki keterbatasan karena tidaklah mungkin semua orang menghafalkan semua bahasa yanga ada. Oleh sebab itulah dibutuhkan bahasa yang universal; bahasa yang dapat dimengerti oleh semua orang. Seni diyakini dapat dipergunakan demi kepentingan tersebut, misalnya Affandi dapat berkomunikasi dengan orang di seluruh pelosok dunia melalui lukisannya, Shakespeare dapat berkomuniikasi dengan puisi-puisinya dsb. Tampaknya seni menjadi efektif membantu orang untuk berkomunikasi karena seni dapat menembus batasan-batasan bahasa verbal maupun perbedaan lahiriah setiap orang. Hanya melalui seni manusia dapat berkomunikasi dengan dunia di luar dirinya serta melalui seni kita dapat mengenal budaya bangsa lain.
3. Fungsi Sosial Seni di bidang Pendidikan
Pendidikan dalam arti luas dimengerti sebagai suatu kondisi tertentu yang memungkinkan terjadinya transformasi dan kegiatan sehingga mengakibatkan seseorang mengalami suatu kondisi tertentu yang lebih maju. Dalam sebuah pertunjukan seni orang sering mendapatkan pendidikan secara tidak langsung karena di dalam setiap karya seni pasti ada pesan/ makna yang sampaikan. Disadari atau tidak rangsangan-rangsangan yang ditimbulkan oleh seni merupakan alat pendidikan bagi seseorang. Seni bermanfaat untuk membimbing dan mendidik mental dan tingkah laku seseorang supaya berubah kepada kondisi yang lebih baik-maju dari sebelumnya. Disinilah seni harus disadari menumbukan pengalaman estetika dan etika.
4. Fungsi Sosial Seni di bidang Rohani
Kepercayaan religi tersebut terdapat dalam karya-karya moko, neraca, dolmen, menhir, candi pura, bagunan masjid, gereja, ukiran, relief dsb. Manakah yang muncul terlebih dahulu, kepercayaan religi atau seni terlebih dahulu?.Jawabnya tidak tahu secara pasti. Karl Barth berpendapat bahwa sumber keindahan adalah Tuhan. Agama sering dijadikan juga sebagai salah satu sumber inspirasi seni yang berfungsi untuk kepentingan keagamaan. Pengalaman-pengalaman religi tersebut tergambarkan dalam bentuk nilai estetika. Banyak media yang mereka pergunakan. Ada yang memakai suara, gerak, visual dsb. Contoh: Kaligrafi arab, makam, relief candi, gereja dsb.
PRINSIP-PRINSIP SENI RUPA

Di dalam Unsur-unsur Seni Rupa kita mengenal adanya garis, raut, warna, tekstur, ruang, dan gelap terang. Unsur-unsur ini dalam perwujudannya secara total dalam karya seni perlu di atur, di susun, atau di tata. Cara pengaturan, penyusunan, atau pengorganisasian unsur-unsur Seni Rupa sehingga menjadi bentuk karya Seni Rupa di sebut sebagai Prinsip-prinsip Seni Rupa. Prinsip memiliki pedoman kata asas, sehingga prinsip Seni Rupa dapat disebut pula asas Seni Rupa/ desain. Upaya pengaturan, penyusunan, pengorganisasian adalah persoalan KOMPOSISI. Dengan demikian, sebutan singkat prinsip atau asas Seni Rupa/Desain adalah KOMPOSISI. Dalam berbagai buku tentang estetika dan juga Seni Rupa sering dinyatakan bahasan prinsip desain itu secara (...............) akan tetapi secara umum kesamaan bahasan tentang prinsip Desain adalah Kesatuan, Keseimbangan, Irama, Penekanan, Proporsi, dan Keselarasan.
1. Prinsip Keseimbangan/Balance
adalah berkenaan dengan kualitas bobot atau kesan berat ringannya suatu karya. Keseimbangan dapat dibuat secara formal atau dengan istilah yang lazim disebut setangkep (jawa) atau simetris. Keseimbangan dapat di buat pula secara informal atau asimetris dan keseimbangan radial atau memancar.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFZUuqEbUWa3xUyn2miorBuCXqj8SblWz1h75lDJhyLMFMxhOhi-HR_S1y2opEzu_gSKwvL7YITY-rTREWbsxl4ZkKX9tzNeqzjbPhKHPAt6GU0-v92ebp5tH_uQvS1IRRKY-7uLmTZqQ/s320/Lukisan.jpeg
2. Prinsip Kesatuan/Unity : Prinsip ini dapat tercapai apabila terpenuhi prinsip keseimbangan, irama, penekanan, proporsi, dan keselarasan. Teori-teori Psikologi Gestalt tentang kedekatan, ketertutupan dan kesamaan dapat membantu terpenuhinya prinsip kesatuan dalam karya Seni Rupa.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo0dVd4O9E6uXzogi_9rRuD_pRHa7rIFKf8nWcdEV29RhaBlmsnPFHAHHCqvw2BB4TI5GXORN1IbBFbst_CzQVW0WjTBjgV8N645NVnSsKm26g8lU-fVYRSRE2YX-sn-wnLcOzjvgIc-k/s320/Komposisi+Bidang.jpeg

3. Prinsip Irama : Prinsip ini di timbulkan dari kesan gerak dari unsur yang melekat pada karyanya yang dapat diupayakan melalui pengulangan, pergantian, perubahan ukuran, dan gerak mengalun.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje4XWeLxx-YCdHS1Dpq4Uz_95czGWqO8X7xGoC2nQ0UXFRVSR-ObCCUtH0W0tCneJbmIwSfXaeJdAslFStgQHcFOGimfS1pLzgGgjT8o0JspnXEaJMQNEfTWcnTma8B9nkZSgvl5nnWps/s320/Simbang+2.jpeg

4. Centre of Interst:
Di sebut juga prinsip dominasi, atau pusat perhatian, atau klimak adalah upaya penampilan pada bagaian tertentu dari karya Seni Rupa yang menarik perhatian dengan cara pengaturan posisi, perbedaan ukuran, perbedaan warna, atau unsur lain, dan pengaturan arah unsur-unsur.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimQ3CbW8xI-nFaFFaXPIak9erbFzoh9hjFUFY5rYrp0_j2y4aCPvdYPdJDyjIV7SeTEqfw6VJsVHxFinLi6I_rZ9uHoDoPxmNatopoUF4gbl31txXcVhKW0GMVNkeFCQSsWCzpWz17VgU/s320/Lukisan.JPG
5. Prinsip Proporsi atau Perbandingan :
Adalah upaya pengaturan yang berkenaan dengan ukuran antara bagian satu dengan bagian lainnya. Besar kecil, luas, sempit, panjang pendek, atau tinggi rendah adalah persoaalan Proporsi. Dalam Seni Rupa prinsip proporsi ini digunakan untuk mempertimbangkan perbandingan bidang kertas atau kanvas dengan objek yang digambar atau di lukis. Prinsip perbandingan lebih menekankan pada varisasi atau keragaman ukuran unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam satu kesatuan yang utuh.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLTMHyPIGtYPGj_h9ZtoIrWLyva5ERZWqMyZ0RaAt3t9FSVHMdFG6lctauEeEURsvjNtmso0TbNxLZN9VcDPskB9-7k1UP0BKaUsGBVUeRBkjnIt3w1dkrf18Y0khzAxK_YYQ1VHKW61s/s320/Realis+seimbang.jpeg
6. Prinsip Keselarasan :
Lazim disebut dengan prinsip Harmoni atau Keserasian adalah timbul dengan adanya kesamaan, kesesuaian, dan tidak adanya pertentangan. Dalam Seni Rupa prinsip Keselarasan dapat dibuat dengan cara menata unsur-unsur yang mungkin sama, sesuai dan tidak ada yang berbeda secara mencolok.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMiSA6lKxdo4bbBZtp6aJbNCktAX9aIEfLFNMYX4U3z0dGJGLNKyHdt4vkQQjM563DapB7DUrFnQMmw3iEARFKNtfyjMypJrtWCNgWddf5afsd3Ng43CGs7fBjpxB2ycc0aNPV1xXo6s4/s320/salvador2.jpeg